Kamis



Tujuan & Fungsi Bimbingan Belajar dan Konseling



Tujuan pelayanan Bimbingan Konseling ialah bantuan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok orang yang dilayani dari tidak mampu menjadi mampu dalam hal menghadapi tugas-tugas perkembangan hidupnya, dan dapat membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan mengambil tindakan penyesuaian diri secara memadai dengan sadar dan bebas serta dapat bertanggung jawab atasnya. Layanan Bimbingan dan Konseling yang terdapat di sekolah disebut sebagai “Helping Professions.”
Dalam kurikulum Pedoman Bimbingan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dirumuskan: Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah proses bantuan khusus yang diberikan kepada semua siswa dalam membantu siswa memahami, mengarahkan diri, bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan siswa di sekolah, keluarga dan masyarakat dalam rangka mencapai perkembangan diri yang optimal.
Melihat itu semua, fungsi Bimbingan dan Konseling di sekolah antara lain:
1. Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam rangka membantu siswa mendapatkan program studi yang sesuai baginya dalam rangka kurikulum pengajaran yang disediakan di sekolah, misalnya: membantu siswa memilih kegiatan ekstra kurikuler yang cocok baginya, melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan kemampuannya atau merencanakan bidang pekerjaan yang cocok baginya di masa mendatang. Fungsi ini disebut sebagai `decision making.’
2. Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa me-nemukan cara menempatkan diri secara tepat dalam berbagai keadaan dan situasi yang dihadapi, misalnya siswa yang baru masuk ke sekolah dibantu untuk bergaul secara memuaskan dengan menentukan sikap di tengah-tengah lingkungan yang baru baginya dan menyesuaikan diri dengan teman-teman barunya tanpa harus menekan prinsip-prinsip yang telah dipahaminya. Fungsi ini disebut sebagai fungsi “adjustment.”
3. Fungsi pengadaptasian, yaitu fungsi bimbingan sebagai nara sumber bagi tenaga-tenaga kependidikan yang lain di sekolah, khususnya bagi pimpinan sekolah dan staf pengajar, dalam hal mengarahkan kegiatan-kegiatan pendidikan dan pengajaran supaya sesuai dengan kebutuhan para siswa. Di sini pelayanan tidak langsung diberikan kepada siswa. Tenaga bimbingan memberikan informasi dan usulan kepada sesama tenaga pengajar tentang kemampuan anak dalam menerima pendidikan di sekolah. Nara sumber bagi siswa dalam hal memberikan informasi yang baru, yang berkaitan dengan proses belajar mengajar serta pendidikan misalnya informasi tentang nilai budi pekerti, atau jenjang-jenjang sekolah yang lebih tinggi sesuai dengan kemampuan siswa dan cita- cita siswa itu sendiri.
Semua jenis pendidikan sekolah bertujuan membentuk manusia-manusia pembangunan sesuai dengan cita-cita pendidikan nasional. Namun perbedaan- perbedaan individual dalam cara dan corak mewujudkan hasil pendidikan sekolah dalam kehidupan warga masyarakat tetap ada. Dengan kata lain pendidikan nasional tidak mencetak manusia-manusia robot yang tak kenal akan perbedaan-perbedaan dalam kepribadian.
Realisasi tujuan pendidikan secara menyeluruh membentuk perkembangan peserta didik dan kenyataan adanya perbedaan-perbedaan individual yang semuanya tercakup dalam lingkup tujuan pendidikan nasional. Pendidikan sekolah dewasa ini dapat dikatakan tidak akan leng-kap tanpa pelayanan bimbingan dan konseling sebagai bagian yang integral dari keseluruhan program kegiatan di sekolah.

1 komentar:

Mas Andie mengatakan...

terima kasih mas infonya. , .
sangat bermanfaat
Berita dan Info Unik

Posting Komentar